Kelanjutan dari yang part 1 yaaa 🙂
Pulau Kakaban
Perjalanan dari Pulau Derawan ke Pulau Kakaban hanya sekitar 15-20 menit saja. Pulau Kakaban merupakan pulau yang tak berpenghuni, hanya terdapat 1-3 orang saya yang berjaga di pulau ini tepat di pintu masuk pulau, cukup membayar IDR 10ribu Rupiah saja, kami dapat memasuki pulau ini. Dari pintu masuk, kami masih harus berjalan kedalam pulau pada jalanan berkayu sekitar 5 menit dengan suasana yang sangat asri. Tak lama kemudian terlihat sebuah kolam besar, eiits bukan kolam, itu danau yang sangat luaas dan masiiiih asri. Apasih yang membuat pulau ini unik?

Pulau Kakaban merupakan pulau unik dengan sebagian besar pulau tersebut adalah danau. Pulau yang dilihat dari atas seperti bentuk cincin dengan daratan yang mengelilingi pulang tersebut. Uniknya lagi adalah di danau tersebut merupakan habitat dari golden jellyfish dan mereka tidak beracun. Ubur-ubur ini tidak beracun karena menurut info telah bermutasi dengan menyesuaikan habitat baru di danau air tawar ini. Jadi konon danau air tawar ini terbentuk karena proses alam dan ubur-ubur ini terjebak didalamnya, sehingga bermutasi menjadi tidak beracun.

Kami boleh berenang didalam danau tersebut dengan persyaratan :
- Berenang lebih dahulu di danau sebelum di laut, karena plankton atau partikel laut dapat merusak keberlangsungan hidup ubur-ubur di danau.
- Tidak boleh menggunakan diving fin/kaki katak karena dapat mengganggu ubur-ubur tersebut.
- Tidak boleh mengangkat ubur-ubur keluar air, tentunya dapat membunuh ubur-ubur tersebut. Tapi boleh disentuh dengan perlahan. Karena ubur-ubur sangat tipis, jadi perlakukan dengan baik.
- Tidak diperbolehkan menggunakan sunblock saat berenang di danau.
Ini merupakan pengalaman dan keadaan yang sangat langka bagi saya dan teman-teman. Karena ubur-ubur ini menurut info hanya ada 2 di dunia, salah satunya yaitu Indonesia 🙂


Puas bermain dengan ubur-ubur, kami kembali ke speed boat. Tapi melihat laut yang begitu jernih di luar pulau kakaban, kami-pun tidak tahan ingin meng-eksplor laut itu juga. Jernih dan lautnya sangaaaaaat tenang.


Pulau Maratua
Harusnya setelah dari Kakaban, kami mengunjungi Maratua. Namun karena Maratua merupakan pulau resort dan biasanya lautnya untuk para Diver, jadi untuk menghemat waktu disarankan agar langsung ke Sangalaki saja.
Pulau Sangalaki
Perjalanan dari Kakaban ke Sangalaki sekitar 30 menit. Pulau ini merupakan pulau kecil dan hanya ditempati oleh beberapa orang saja yang menjaga kelesatarian para penyu yang hidup disini. Jadi pulau Sangalaki merupakan pulau tempat bertelurnya Penyu. Pada saat itu momen yang pas karena telor penyu yang dikumpulkan para petugas telah menetas. Para bayi penyu di kumpulkan dalam 1 wadah dan menunggu malam untuk dapat dilepaskan ke laut. Lucu lucu dan menggemaskan banget bayinya, lari kesana-kemari seakan tidak sabar untuk dilepas.
Kami beristirahat sebentar di pulau berpasir putih itu, karena perjalanan kami singkat, kami tidak bisa ikut untuk melepaskan penyu pada malam hari 🙂
Sampai jumpa lagi penyu-penyuu, tumbuh sehat, bahagia dan panjang umur di laut sana yaa !
Jika kamu beruntung, saat perjalanan dari Pulau Sangalaki ke Derawan, kamu akan dapat menjumpai MANTA ! yak, ikan pari hitam ukuran besar tiba-tiba melewati di bawa speed boat kami, ada sekitar 2 hingga 3 manta yang kami lihat dari atas kapan, yang paling besar pun kami liat berukuran lebar sekitar 2 meter, hampir sebesar speed boat kami juga 😀 sakit excited-nya gak ke foto hahahaha
Pulau Gusung
Saat kami kembali ke pulau Derawan, dalam perjalanan kami melewati sebuah pulau putih kecil agak memanjang, yaitu Pulau Gusung. Pulau gusung ini merupakan pulau yang akan muncul apabila air laut telah surut. Pulau kecil ini berpasir putih dan uniknya adalah banyak ikan pari kecil kecil yang sedang menepi dipinggir-pinggir pulau tersebut, bahkan ada yang masih kecil bayi lucu banget.

Menikmati Sunset di Derawan
Waktu menunjukan pukul 5 sore saat kami tiba di penginapan. Kami langsung beristirahat sebentar dan membersihkan diri. Pada saat itu adalah bulan Ramadhan, jadi sambal menunggu waktu berbuka puasa, kami memutuskan untuk mengelilingi pulau derawan sambal menikmati sunset indah di belakang pulau tersebut. Pulau ini berpasir putih, bersih dan masyarakatnya sangat ramah. Kami juga melewati pembangkit listrik tenaga surya dengan luas sekitar 200-300 m2. Jadi pulau ini cukup mandiri untuk memasok listriknya. Tak butuh waktu lama, cukup 45 menit kami memutari pulau 1 putaran dan berakhir dengan adzan maghrib waktunya berbuka, Alhamdulillaah.
Pagi hari di Derawan
Hari kedua, yaitu hari terakhir kami di Derawan. pagi itu sangat cerah dan laut sangat tenang. Bangun pagi kami langsung kami bersiap untuk snorkeling kembali sembari menunggu kepulangan kami siang nanti.

Pagi ini sangat cerah sehingga laut terlihat sangat jernih dan ingin menyelam. Apalagi tinggal nyebur aja ke laut 😀 Rumput laut di sekitar penginapan juga tumbuh subur, jd tak heran jika kamu akan berenang ditemani para penyu dewasa yang sedang sarapan pagi. Waaaaaaah kapan lagi berenang dengan penyu besar-besar. Ada sekitar 3 – 4 penyu yang sedang berenang disekitar pulau. Pulau ini tidak ramai sehingga penyu mungkin merasa aman juga untuk mencari makan di pulau ini.

Saya dan teman-teman berusaha berenang berlomba dengan penyu, tapi apalah kita. Hahahahaha penyu itu sangat lincah berenangnya. Kami tidak dapat menandinginya. Sebuah kenangan yang sangat langka lagi, karena kami dapat bertemu dan berenang bersama penyu dalam jarak yang sangat dekat.
Keindahan karang sekitar pulau derawan juga tidak dapat terhindari, kami meilihat berbagai macam terumbu karang dan ikan kecil warna warni yang ikut menyambut cerahnya matahari pagi ini. Disarankan untuk memakai pakaian renang panjang agar tidak tergores/tertusuk terumbu karang yang tajam ya 🙂
Ada juga teman kami yang tidak berenang memilih untuk memancing sekitar penginapan. Saya piker gak dapat ikan karena terlalu dangkal, ternyata mereka membawa pulang 1 ember cat bekas isinya penuh dengan ikan dan dibawa pulang ke Berau. 😀
Kembali ke Berau
Siang pun tiba, saat nya kami kembali ke Berau. Semakin siang matahari semangat tinggi dan menyilaukan mata, membuat laut semakin biru dan mempesona. Cuaca saat itu sangat bersahabat dan kami kembali pulang ke Berau dengan speed boat dan mobil sewaan yang sama saat berangkat.

Pengalaman di Derawan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, menikmati keindahan dari Indonesia. Ini merupakan salah satu keindahan Indonesia, masih banyak keindahan Indonesia lainnya yang belum terlihat.
Sampai jumpa bayi penyu, penyu dewasa, ikan pari kecil, ikan pari Manta, ubur-ubur tak beracun, terumbu karang yang indah, ikan terbang yang mengiri selama di laut, bintang laut dibawah penginapan kami. Terima kasih Derawan, terima kasih Indonesia 🙂
Kalau kamu, apakah sudah merasakan Derawan juga? 🙂